Dorongan Agar Jokowi Turut Diperiksa dalam Kasus Nadiem Makarim
Desakan Menguat, Kejagung Diminta Periksa Jokowi Terkait Kasus Korupsi Laptop Nadiem
Jakarta, 5 September 2025 – Isu kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) makin panas. Setelah mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim ditetapkan tersangka, kini muncul desakan agar Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), ikut diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung).
Jokowi Dinilai Punya Tanggung Jawab
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai Jokowi sebagai atasan langsung Nadiem saat itu tidak bisa lepas tangan dari kasus ini.
“Sekurangnya Jokowi perlu dimintai keterangan,” kata Dedi kepada RMOL, Jumat (5/9).
Menurutnya, proyek pengadaan laptop bernilai triliunan rupiah tersebut berlangsung di era Jokowi, sehingga bukan mustahil ada keterlibatan atau setidaknya unsur kelalaian pengawasan dari presiden kala itu.
Indikasi Mark Up Menguat
Kasus korupsi ini disebut melibatkan praktik mark up besar-besaran. Kejagung sebelumnya menyebut potensi kerugian negara mencapai Rp 1,98 triliun.
“Jokowi bisa saja terlibat dalam unsur kelalaian pengawasan terhadap anak buahnya, dan itu seharusnya turut serta diusut,” tegas Dedi.
Jokowi Bisa Jadi Kunci
Sejumlah pengamat menilai pemeriksaan Jokowi akan menjadi langkah penting untuk membuka benang kusut kasus yang menyeret banyak pejabat Kemendikbudristek.
Jika Jokowi diperiksa, bukan hanya akan memperjelas alur tanggung jawab, tetapi juga menunjukkan bahwa hukum benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu.
🔥 Desakan agar Jokowi dipanggil oleh Kejagung dipastikan bakal memicu polemik politik baru. Apalagi, kasus ini menyeret nama besar seperti Nadiem Makarim yang dikenal sebagai menteri “kepercayaan” Jokowi.