Immanuel Ebenezer Ajukan Amnesti, Razman Sebut Pengakuan Terselubung
Immanuel Ebenezer Ajukan Amnesti, Razman Sebut Pengakuan Terselubung
Jakarta – Permohonan amnesti yang diajukan oleh aktivis sekaligus mantan Komisaris Utama PT Mega Eltra, Immanuel Ebenezer, menuai beragam tanggapan. Salah satunya datang dari pengacara Razman Arif Nasution yang menilai langkah tersebut justru bisa dimaknai sebagai bentuk pengakuan terselubung terhadap tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.
Menurut Razman, amnesti pada prinsipnya merupakan hak prerogatif presiden untuk memberikan pengampunan atas kasus tertentu. Namun, dalam praktiknya, permintaan amnesti biasanya diajukan oleh seseorang yang memang berada dalam posisi terjerat kasus hukum.
“Kalau Immanuel mengajukan amnesti, artinya dia mengakui tuduhan itu benar. Karena kalau tidak merasa bersalah, kenapa harus minta amnesti? Itu kan pengampunan,” ujar Razman kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).
Razman juga menyinggung bahwa langkah hukum seharusnya ditempuh melalui pembuktian di pengadilan, bukan dengan meminta pengampunan politik. Menurutnya, dengan mengajukan amnesti, Immanuel justru memberi kesan bahwa ia tidak yakin dapat membuktikan dirinya tidak bersalah.
“Kalau merasa tidak bersalah, hadapi persidangan, buktikan. Jangan malah mencari jalan pintas lewat amnesti. Itu sama saja membuka ruang tafsir bahwa tuduhan memang benar adanya,” tambahnya.
Latar Belakang Kasus
Immanuel Ebenezer diketahui sempat menjadi sorotan publik setelah terjerat kontroversi politik dan hukum terkait sejumlah pernyataannya yang dianggap menyinggung isu sensitif. Kasus tersebut memicu pelaporan dari berbagai pihak yang menilai tindakannya melanggar hukum.
Seiring berjalannya waktu, Immanuel kemudian mengambil langkah dengan mengajukan amnesti kepada pemerintah. Langkah ini disebutnya sebagai upaya mencari keadilan sekaligus menghindari kriminalisasi yang menurutnya sarat kepentingan politik.
Perdebatan Publik
Permohonan amnesti ini pun menimbulkan perdebatan. Sebagian kalangan menilai langkah Immanuel wajar sebagai ikhtiar politik untuk keluar dari jeratan hukum yang dianggap tidak fair. Namun, kritik juga datang dari pihak-pihak yang berpendapat bahwa amnesti tidak semestinya digunakan sebagai jalan keluar pribadi, melainkan untuk kepentingan yang lebih luas dan menyangkut rekonsiliasi nasional.
Posisi Pemerintah
Hingga kini, pemerintah belum menyampaikan sikap resmi terkait permintaan amnesti Immanuel Ebenezer. Keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden, yang harus mempertimbangkan berbagai masukan, termasuk dari DPR serta pertimbangan hukum dan politik yang menyertainya.
Razman menegaskan, apa pun keputusan pemerintah, permintaan amnesti itu akan meninggalkan catatan penting dalam perjalanan kasus Immanuel. “Mau dikabulkan atau tidak, publik sudah membaca bahwa dengan mengajukan amnesti, Immanuel seolah-olah mengakui tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya,” pungkasnya.