50 Ton Santan Beku Asal Sumsel Siap Diekspor ke Negeri Tirai Bambu
Sumsel Ekspor 50 Ton Santan Beku ke China, Karantina Pastikan Kualitas Terjamin
Palembang – Sumatera Selatan kembali menorehkan prestasi di pasar internasional dengan melepas ekspor komoditas unggulannya. Sebanyak 50 ton santan beku asal Sumsel dinyatakan layak ekspor setelah melalui serangkaian pemeriksaan ketat oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina). Komoditas ini dijadwalkan diberangkatkan ke China pada Selasa (19/8/2025).
Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menegaskan bahwa setiap komoditas ekspor wajib melalui prosedur karantina guna memastikan mutu dan keamanan pangan.
“Kami pastikan setiap komoditas ekspor dari Sumsel, termasuk santan beku, sehat, aman, dan layak dikonsumsi. Hal ini penting agar produk kita terus diterima dan bersaing di pasar global,” ujarnya.
Proses Pemeriksaan Ketat
Pemeriksaan dilakukan di gudang penyimpanan sebelum santan diberangkatkan menuju pelabuhan. Petugas karantina memverifikasi dokumen, mengecek kondisi fisik kemasan, serta memastikan produk telah melalui proses pengolahan higienis sesuai standar internasional.
Sri Endah menambahkan, santan beku termasuk kategori media pembawa sesuai Peraturan Badan Karantina Indonesia Nomor 5 Tahun 2025, sehingga harus melalui pengawasan ketat.
“Pemeriksaan ini untuk menjamin santan bebas cemaran dan memenuhi standar mutu negara tujuan,” jelasnya.
Komoditas Bernilai Ekonomi Tinggi
Santan beku menjadi salah satu produk olahan kelapa unggulan Sumsel dengan nilai ekonomi yang signifikan. Berdasarkan data Karantina Sumsel, sepanjang 2024 total ekspor santan kelapa mencapai 1.129 ton dengan nilai sekitar Rp27,11 miliar. Tujuan utama ekspor tersebut adalah China dan Hongkong.
Sementara pada Januari–Juli 2025, volume ekspor santan kelapa sudah menembus 212 ton dengan nilai ekonomi sekitar Rp5,87 miliar. Angka ini diperkirakan terus meningkat seiring tingginya permintaan global terhadap produk olahan kelapa.
Dukungan Karantina
Sri Endah menegaskan pihaknya berkomitmen terus mengawal mutu dan kesehatan produk ekspor asal Sumsel agar mampu bersaing di pasar internasional.
“Melihat peluang dan potensi ekspor yang menjanjikan, Karantina Sumsel akan selalu siap memastikan jaminan kesehatan agar produk kita dapat masuk dan diterima di negara tujuan tanpa kendala,” tandasnya.