SEMPUTARAN PALEMBANG - Dokter Bongkar Mitos Penggunaan Blau untuk Gondongan pada Anak
Blau telah lama dipercaya sebagai obat tradisional untuk gondongan pada anak. Namun, Dr. Fitria Mahrunnisa, spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada, meluruskan kesalahpahaman ini.
"Penggunaan blau untuk mengobati gondongan hanyalah mitos. Blau tidak dapat mengurangi pembengkakan atau menyembuhkan mumps," ujar Dr. Fitria, dikutip dari Antara, Selasa (4/6).
Menurut Dr. Fitria, di masa lalu, blau mungkin digunakan pada anak-anak dengan gondongan sebagai cara untuk memberikan efek dingin, yang dapat memberikan sedikit kenyamanan dari nyeri gondongan.
Gondongan, atau mumps, adalah penyakit yang menyerang kelenjar air liur akibat infeksi virus Paramyxovirus. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease).
Pengobatan yang tepat untuk gondongan adalah meredakan gejalanya dan mencegah komplikasi dengan memberikan obat demam serta analgetik atau parasetamol untuk mengurangi nyeri dan demam pada anak.
"Anak juga perlu istirahat yang cukup, minum banyak air putih, dan mengonsumsi makanan yang lembut dan berair seperti sup, buah, kentang tumbuk, dan bubur agar mudah dikunyah," jelasnya.
Dr. Fitria, yang juga merupakan dosen di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyarankan agar menghindari makanan yang merangsang produksi air liur seperti makanan pedas dan asam. Kompres dingin selama 10-20 menit pada area yang bengkak juga dapat membantu mengurangi nyeri.
Meskipun gondongan biasanya sembuh dengan daya tahan tubuh dan jarang menimbulkan komplikasi, terutama jika anak sudah divaksinasi, ada beberapa kasus yang dapat menjadi parah. Gondongan dapat menyebabkan orchitis (peradangan pada testis) pada 20-50% kasus pada laki-laki pasca-pubertas, peradangan otak pada 15% kasus, radang pankreas pada 2-5% kasus, dan ketulian pada satu dari 20.000 kasus.
Pencegahan terbaik adalah dengan melakukan imunisasi gondongan yang dapat diberikan sejak usia 12 bulan bersamaan dengan vaksin campak dan rubella. Imunisasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi dan mencegah penyakit yang lebih parah.
"Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, menghindari kontak dengan anak yang sakit, dan memastikan istirahat yang cukup," tutup Dr. Fitria yang juga praktik di RS Haji Jakarta.