Ukraina Buka Peluang Negosiasi Wilayah dengan Rusia - Seputaran Palembang Online

Sunday, 24 August 2025

Ukraina Buka Peluang Negosiasi Wilayah dengan Rusia

 Ukraina Buka Peluang Negosiasi Wilayah dengan Rusia

Ukraina Buka Peluang Negosiasi Wilayah dengan Rusia

Kyiv – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi sinyal kesiapan untuk membuka jalur dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, khususnya terkait persoalan sengketa wilayah yang menjadi inti konflik kedua negara.

Dalam sebuah wawancara dengan media internasional, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak menutup pintu bagi pembicaraan damai, meskipun garis merah tetap harus dijaga. Menurutnya, langkah ini penting untuk mencari jalan keluar dari perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

“Kami terbuka untuk membicarakan semua hal yang relevan, termasuk isu wilayah, tetapi dalam kerangka yang tidak mengorbankan kedaulatan dan kepentingan nasional Ukraina,” ujar Zelensky, Minggu (24/8/2025).

Upaya Diplomasi Baru

Pernyataan Zelensky ini dipandang sebagai upaya membuka kembali jalur diplomasi setelah beberapa kali negosiasi sebelumnya menemui jalan buntu. Konflik Ukraina-Rusia terutama berakar pada klaim Moskow atas wilayah Krimea dan dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di Donbas, serta aneksasi wilayah baru pasca 2022.

Meski demikian, Zelensky menekankan bahwa keterlibatan pihak internasional tetap diperlukan agar proses negosiasi berlangsung transparan dan adil. “Kami membutuhkan jaminan keamanan dari mitra internasional, sehingga setiap kesepakatan yang dibuat dapat dihormati kedua belah pihak,” katanya.

Respon Rusia

Hingga kini, Kremlin belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan terbaru Zelensky. Namun, sejumlah pejabat Rusia sebelumnya menegaskan bahwa Moskow tetap menganggap wilayah Krimea dan daerah lain yang dianeksasi sebagai bagian sah dari Federasi Rusia.

Analis menilai, jika pernyataan Zelensky ini benar-benar ditindaklanjuti, maka akan membuka babak baru dalam hubungan Ukraina-Rusia yang sempat membeku.

Dukungan dan Tantangan

Langkah Zelensky membuka peluang negosiasi mendapat beragam reaksi. Sejumlah negara Barat menyambut positif sinyal tersebut sebagai bagian dari diplomasi untuk meredakan perang. Namun, ada juga pihak yang khawatir jika Ukraina terlalu banyak memberi konsesi, maka hal itu justru dapat memperlemah posisi Kyiv di masa depan.

“Ini adalah sinyal penting, tetapi tantangan terbesarnya adalah bagaimana menemukan titik temu antara tuntutan Ukraina dan ambisi Rusia,” kata analis politik internasional, Olena Markiv.

Konflik yang Belum Usai

Sejak perang dimulai, jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi, sementara kerugian infrastruktur mencapai ratusan miliar dolar. Meskipun Ukraina mendapat dukungan militer dari Barat, perang masih terus berlangsung di beberapa garis depan.

Zelensky menegaskan, negosiasi bukan berarti menyerah, melainkan upaya untuk mencari jalan keluar yang realistis. “Kami berjuang bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan diplomasi. Perdamaian adalah tujuan akhir kami,” tegasnya.



Comments


EmoticonEmoticon