Rupiah Anjlok! Bank Indonesia Bakal All Out Pasang Tameng - Seputaran Palembang Online

Friday, 29 August 2025

Rupiah Anjlok! Bank Indonesia Bakal All Out Pasang Tameng

 Rupiah Anjlok! Bank Indonesia Bakal All Out Pasang Tameng


Rupiah dan IHSG Jeblok, BI Siap Intervensi di Tengah Gelombang Demo Jakarta

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengambil langkah cepat untuk menstabilkan pasar keuangan setelah rupiah anjlok hampir satu persen pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Gejolak terjadi bersamaan dengan aksi unjuk rasa mahasiswa dan publik yang memanas di Jakarta, menyusul meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, akibat terlindas rantis Brimob.

Hingga pukul 13.55 WIB, kurs rupiah tercatat di Rp16.485,5 per USD, melemah 133 poin atau 0,81 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Data Yahoo Finance menampilkan rupiah di level Rp16.465 per USD, jeblok 114 poin atau 0,69 persen.

Kepala Departemen Moneter BI, Erwin Gunawan Hutapea, menegaskan bank sentral akan terus mengintervensi pasar valuta asing, baik di offshore maupun onshore non-deliverable forward, serta pasar spot. Selain itu, BI akan aktif membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder untuk menstabilkan likuiditas.

"Intervensi dilakukan secara agresif di semua pasar. Kami pastikan stabilitas rupiah tetap terjaga," tegas Erwin.

IHSG Turun Tajam

Tidak hanya rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga mengalami koreksi signifikan. Pada pukul 14.02 WIB, IHSG jeblok 1,92 persen ke level 7.799,096, titik terendah sejak 12 Agustus 2025. Sebanyak 658 saham emiten berada di zona merah, 87 saham menguat, dan 55 saham stagnan.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menyebut penurunan ini merupakan koreksi teknis yang normal. Fundamental pasar saham Indonesia tetap solid, meskipun IHSG turun hampir dua persen dalam satu hari.

Pasar Terkoreksi di Tengah Gejolak Sosial

Pernyataan BI dan BEI ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpastian sosial. Sejak Senin (25/8/2025), mahasiswa dan publik memprotes gaji fantastis anggota DPR. Ketegangan memuncak Kamis malam, ketika seorang ojol meninggal akibat dilindas rantis Brimob, memicu gelombang demo yang diperkirakan akan terus berlanjut Jumat ini.

Analis menilai gejolak pasar dan aksi demonstrasi berjalan bersamaan, menimbulkan tekanan tambahan pada rupiah dan IHSG. "Investor mengantisipasi risiko sosial-politik yang bisa berdampak pada pasar keuangan. Tapi langkah cepat BI diharapkan mampu meredam gejolak ini," ujar analis pasar modal.

Dengan tekanan ganda dari pasar dan sosial-politik, Bank Indonesia menegaskan siap menggunakan seluruh instrumen stabilisasi untuk memastikan rupiah dan pasar keuangan tetap terkendali di tengah kondisi penuh tantangan ini.

Comments


EmoticonEmoticon