Heboh Video Barang Branded Dirakit dengan Biaya Rendah di China, Benarkah? - Seputaran Palembang Online

Sunday, 24 August 2025

Heboh Video Barang Branded Dirakit dengan Biaya Rendah di China, Benarkah?

 Heboh Video Barang Branded Dirakit dengan Biaya Rendah di China, Benarkah?

Heboh Video Barang Branded Dirakit dengan Biaya Rendah di China, Benarkah?

Jakarta – Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah video yang menampilkan proses produksi barang-barang branded internasional di pabrik China dengan biaya yang disebut jauh lebih rendah dibandingkan harga jual di pasaran. Video tersebut langsung memicu perdebatan publik soal keaslian produk hingga strategi harga brand mewah global.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat pekerja pabrik tengah merakit tas, sepatu, hingga aksesoris dengan merek ternama dunia. Narasi video menyebutkan bahwa biaya produksi hanya sebagian kecil dari harga jual resmi, yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah di butik-butik internasional.

Pakar: Fenomena Biasa di Industri Global

Ekonom sekaligus pengamat bisnis internasional, Prof. Rudi Hartanto, menilai fenomena tersebut sebenarnya bukan hal baru. Menurutnya, banyak merek mewah memang memanfaatkan fasilitas produksi di China atau negara berkembang lain karena efisiensi biaya tenaga kerja dan rantai pasok.

“Pabriknya bisa saja di China, Vietnam, atau Indonesia. Tetapi desain, standar kualitas, hingga sertifikasi tetap dikendalikan ketat oleh brand pemilik. Jadi meski biaya produksi rendah, nilai jual tinggi karena yang dijual bukan hanya produk, tapi juga prestige dan branding,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025).

Strategi Harga: Bukan Sekadar Biaya Produksi

Hal senada disampaikan analis ritel global, Clara Widjaja, yang menekankan bahwa harga barang mewah tidak ditentukan semata oleh biaya produksi.

“Luxury brand menjual eksklusivitas. Margin besar itu memang bagian dari strategi pemasaran, karena konsumen tidak hanya membeli tas atau sepatu, tapi juga status sosial yang melekat pada merek tersebut,” jelasnya.

Menurut Clara, publik perlu memahami perbedaan antara produk “OEM” (original equipment manufacturer) dengan barang tiruan. “Meski sama-sama dibuat di China, barang resmi tetap melalui quality control dan distribusi resmi brand. Kalau video itu menampilkan barang ‘mirip’, bisa jadi itu produk tiruan atau reject,” tambahnya.

Respon Konsumen Terbelah

Unggahan video ini memicu pro dan kontra di kalangan netizen. Sebagian merasa kecewa karena barang yang dianggap eksklusif ternyata dibuat dengan biaya murah. Namun sebagian lain menilai hal itu wajar dalam bisnis global.

“Yang penting kualitas dan garansinya jelas. Kalau pun pabriknya di China, asal resmi dari brand, saya tidak masalah,” tulis salah satu komentar warganet.

Sementara itu, ada pula yang menganggap hal ini membuka mata konsumen tentang perbedaan besar antara nilai produksi dengan nilai branding.

Kesimpulan

Meski video tersebut menghebohkan publik, pakar menegaskan bahwa lokasi produksi dan biaya rendah bukan berarti mengurangi nilai barang mewah. Selama produk dibuat sesuai standar brand, harga premium tetap sah karena faktor desain, eksklusivitas, dan strategi pemasaran.



Comments


EmoticonEmoticon