AS Kalah Langkah, China Beri Pukulan Balik ke Trump - Seputaran Palembang Online

Sunday, 24 August 2025

AS Kalah Langkah, China Beri Pukulan Balik ke Trump

 AS Kalah Langkah, China Beri Pukulan Balik ke Trump



AS Kalah Langkah, China Beri Pukulan Balik ke Trump

Jakarta, 24 Agustus 2025 Ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah Beijing mengambil langkah strategis yang dianggap sebagai balasan atas kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump. Langkah ini dinilai sebagai pukulan balik yang membuat AS berada dalam posisi sulit.

Dikutip dari berbagai sumber internasional, China memperketat akses pasar bagi sejumlah produk asal AS serta memperkuat kerja sama dengan mitra strategis di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Kebijakan itu membuat ekspor Amerika tertekan, sementara perusahaan-perusahaan China justru semakin menguasai rantai pasok global.

“China sudah menyiapkan strategi jangka panjang, mereka tahu bahwa kebijakan tarif Trump hanya bersifat reaktif. Justru ini menjadi peluang bagi China untuk memperkuat aliansi dagang baru,” kata pengamat ekonomi internasional, Liu Zhang, Sabtu (23/8/2025).

Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, ia kembali meluncurkan tarif tambahan hingga 25 persen terhadap berbagai produk China, terutama baja, aluminium, dan teknologi manufaktur. Namun langkah itu tidak membuat Beijing goyah. Sebaliknya, Negeri Tirai Bambu berhasil meningkatkan ekspor ke negara-negara berkembang sekaligus memperluas pasar dalam negeri.

Data terbaru dari Kementerian Perdagangan China menunjukkan, sepanjang semester I 2025 ekspor China ke Asia Selatan dan Afrika tumbuh 28 persen, sementara ekspor ke Timur Tengah melonjak 34 persen. Angka ini mengompensasi penurunan permintaan dari pasar Amerika.

“Trump mencoba menekan China dengan tarif, tapi hasilnya justru berbalik. Perusahaan Amerika menghadapi biaya impor bahan baku yang lebih mahal, sementara China menemukan pasar baru,” ujar analis perdagangan dari Global Trade Research Initiative, Ajay Srivastava.

Di sisi lain, kebijakan proteksionis Trump memicu kekhawatiran di kalangan pelaku usaha AS sendiri. Sejumlah perusahaan teknologi dan manufaktur mengeluhkan kenaikan biaya produksi serta potensi berkurangnya daya saing di pasar global.

Menurut laporan Wall Street Journal, setidaknya 42 perusahaan besar AS sudah menyampaikan keluhan resmi ke Gedung Putih terkait tarif tambahan terhadap China. Mereka menilai kebijakan tersebut lebih banyak merugikan ekonomi domestik ketimbang memberikan keuntungan strategis.

Sementara itu, Beijing tampaknya semakin percaya diri. Presiden China Xi Jinping dalam pernyataannya menegaskan bahwa negaranya siap menghadapi segala bentuk tekanan eksternal. “Kami akan terus membuka pasar, memperkuat kerja sama internasional, dan menjaga stabilitas ekonomi global,” ujarnya.

Jika ketegangan dagang ini terus berlanjut, para ekonom memperingatkan potensi gejolak ekonomi global semakin besar. Bagi AS, strategi Trump berisiko membuat produk domestik kehilangan daya saing, sedangkan bagi China, ini menjadi momentum untuk memperluas pengaruhnya di kancah perdagangan internasional.


Comments


EmoticonEmoticon