Febri Diansyah Buka Suara! Respons Tajam Usai Dikritik Jadi Pengacara Hasto
Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, akhirnya buka suara setelah mendapat banyak kritik karena menjadi pengacara Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto. Keputusan Febri ini memicu kontroversi, terutama di kalangan pegiat antikorupsi yang mempertanyakan integritasnya.
Dalam pernyataannya, Febri menegaskan bahwa dirinya tetap berpegang pada prinsip profesionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai advokat. Ia menegaskan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pembelaan hukum yang adil.
"Sebagai advokat, saya bekerja berdasarkan kode etik dan aturan hukum yang berlaku. Setiap individu yang menghadapi persoalan hukum berhak mendapatkan pendampingan, dan saya menjalankan tugas saya sesuai dengan prinsip itu," ujar Febri.
Ia juga menegaskan bahwa keputusannya tidak mengurangi komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Menurutnya, mengadvokasi seseorang dalam proses hukum bukan berarti mendukung tindak pidana yang dituduhkan kepada kliennya.
"Saya memahami adanya berbagai pandangan dan kritik terhadap keputusan ini. Namun, perlu dipahami bahwa pendampingan hukum adalah bagian dari hak konstitusional yang harus dijamin oleh negara," tambahnya.
Sementara itu, kritik terus mengalir dari berbagai pihak, terutama dari mantan koleganya di KPK dan aktivis antikorupsi. Mereka menilai langkah Febri berpotensi merusak citra perjuangan melawan korupsi yang selama ini ia usung.
Meski begitu, Febri tetap kukuh pada pendiriannya dan mengajak semua pihak untuk melihat perannya dari perspektif profesionalisme advokat. Ia menekankan bahwa sistem hukum yang adil harus berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali.
Keputusan Febri Diansyah untuk membela Hasto Kristiyanto ini masih menjadi perbincangan hangat di publik. Apakah langkahnya ini akan membawa dampak bagi citranya di masa depan? Waktu yang akan menjawab.