Polisi Ungkap Perawat RS Palembang Akui Lalai hingga Jari Bayi Tergunting
Palembang - Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, memeriksa oknum perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP), berinisial DN, yang dilaporkan menggunting jari bayi saat menjalani perawatan. DN diperiksa sebagai saksi.
Seperti dikutip Antara, Senin (6/2/2023), Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan DN diperiksa bersama enam saksi lainnya. Saksi lainnya itu adalah keluarga korban serta pihak RS Muhammadiyah Palembang.
Dalam pemeriksaan ini, polisi menggali rangkaian peristiwa secara runut yang menyebabkan jari kelingking bayi terpotong. Hasil pemeriksaan akan dijadikan acuan penyidik untuk melakukan gelar perkara.
"Juga sedang menunggu hasil visum (korban bayi) untuk menentukan pasal apa yang akan ditetapkan," kata Ngajib.
Suparman (38), yang merupakan ayah bayi tersebut, melaporkan DN diduga menggunting jari kelingking sebelah kiri anaknya. Perbuatan itu berlangsung saat DN merawat korban di sebuah kamar perawatan layanan umum karena sakit demam. Polisi memastikan proses penyelidikan kasus ini berjalan lancar karena semua pihak bersikap kooperatif.
Pihak RS Buka Suara
Pihak rumah sakit buka suara soal insiden itu. Wakil Direktur SDM dan AIK RSMP Muksin mengakui bahwa perawat tersebut melakukan tindakan kelalaian dan tidak disengaja.
"Iya benar, kejadian itu dilakukan perawat kita. Dia melakukan tindakan diduga kelalaian dan tidak disengaja, sehingga menyebabkan insiden guntingnya mengenai jari bayi hingga terputus sedikit," kata Muksin.
Muksin mengungkapkan, setelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, RSMP langsung merespons dengan melakukan tindakan operasi yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Operasi itu, katanya, berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun. Atas kejadian ini, sambungnya, RSMP bertanggung jawab memberikan pelayanan prioritas kepada keluarga AA dan keluarganya.
"Awalnya (AA) pasien kelas 3, karena ini bentuk tanggung jawab kita, kelalaian dari karyawan kami maka dari selesai operasi langsung dipindahkan ke ruangan VIP, semuanya tanpa biaya atau gratis," ungkapnya.
Saat ini, kondisi bayi AA terus diawasi 3x24 jam oleh perawat agar apabila terjadi masalah terhadap AA langsung bisa dilaporkan dengan dokter yang menangani operasi anak tersebut.
Seperti dikutip Antara, Senin (6/2/2023), Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan DN diperiksa bersama enam saksi lainnya. Saksi lainnya itu adalah keluarga korban serta pihak RS Muhammadiyah Palembang.
Dalam pemeriksaan ini, polisi menggali rangkaian peristiwa secara runut yang menyebabkan jari kelingking bayi terpotong. Hasil pemeriksaan akan dijadikan acuan penyidik untuk melakukan gelar perkara.
"Juga sedang menunggu hasil visum (korban bayi) untuk menentukan pasal apa yang akan ditetapkan," kata Ngajib.
Suparman (38), yang merupakan ayah bayi tersebut, melaporkan DN diduga menggunting jari kelingking sebelah kiri anaknya. Perbuatan itu berlangsung saat DN merawat korban di sebuah kamar perawatan layanan umum karena sakit demam. Polisi memastikan proses penyelidikan kasus ini berjalan lancar karena semua pihak bersikap kooperatif.
Pihak RS Buka Suara
Pihak rumah sakit buka suara soal insiden itu. Wakil Direktur SDM dan AIK RSMP Muksin mengakui bahwa perawat tersebut melakukan tindakan kelalaian dan tidak disengaja.
"Iya benar, kejadian itu dilakukan perawat kita. Dia melakukan tindakan diduga kelalaian dan tidak disengaja, sehingga menyebabkan insiden guntingnya mengenai jari bayi hingga terputus sedikit," kata Muksin.
Muksin mengungkapkan, setelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, RSMP langsung merespons dengan melakukan tindakan operasi yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Operasi itu, katanya, berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun. Atas kejadian ini, sambungnya, RSMP bertanggung jawab memberikan pelayanan prioritas kepada keluarga AA dan keluarganya.
"Awalnya (AA) pasien kelas 3, karena ini bentuk tanggung jawab kita, kelalaian dari karyawan kami maka dari selesai operasi langsung dipindahkan ke ruangan VIP, semuanya tanpa biaya atau gratis," ungkapnya.
Saat ini, kondisi bayi AA terus diawasi 3x24 jam oleh perawat agar apabila terjadi masalah terhadap AA langsung bisa dilaporkan dengan dokter yang menangani operasi anak tersebut.